WELCOME TO INDRADIMARZA BLOG - SELAMAT MEMBACA ^_^

Minggu, 30 Mei 2010

Manusia dan Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan,mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan kepala memandang jauh kedepan sambil mengepal-ngepal tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicaran dan lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan. Kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkait juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Apabila manusia kehilangan sesuatu, dapat menyebabkan manusia menjadi gelisah.
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan kita atasi.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepadaNya, kita harus
percaya bahwa Tuhanlah Maha kuasa, maha Pengasih, Maha penyanyang dan Maha Pengampun.

Manusia dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah suatu kewajiban yang harus dijalani. Dengan kata lain tangggung jawab merupakan sikap seseorang yang berani dalam menghadapi suatu masalah karena itu merupakan kewajiban ia dalam menjalani hidup sebagai manusia dimuka bumi ini.
Tanggung jawab adalah sikap disukai oleh Allah S.W.T dan mengapa Allah harus meminta tanggung jawab manusia serta apanya dari manusia yang harus dipertanggung jawabkan ?
Jawaban diatas dapat dijawab oleh hati nurani kita sendiri sebagai manusia yang memiliki tanggung jawab masing-masing. Kelak saat kita tidak didunia lagi, Allah akan meminta tanggung jawab dari perbuatan yang selama hidup ini kita lakukan. Baik maupun buruk dari setiap perbuatan yang kita lakukan pasti memiliki tanggung jawab.
Setiap perbuatan yang manusia lakukan merupakan sesuatu yang harus dipertanggung jawabkan kepada Allah suatu saat nanti.
Untuk saya sendiri tanggung jawab yang harus saya lakukan yaitu membahagiakan kedua orang tua saya karena setiap insan yang lahir didunia ini pasti memiliki orang tua yang selalu mengasihinya sejak ia lahir.
Selain itu tanggung jawab saya lainnya yaitu belajar, karena belajar merupakan kewajiban setiap manusia didalam menjalani kerasnya hidup yang penuh dengan cobaan yang harus dihadapi dengan ikhlas.
Intinya tanggung jawab itu merupakan suatu kewajibann dan harus dilaksanaakan apabila kita ingin dianggap berguna didunia ini selama kita hidup.



Selasa, 11 Mei 2010

Manusia dan Pandangan Hidup

Setiap manusia memiliki pandangan hidup masing-masing. Dan tanpa adanya pandangan hidup, manusia akan seperti kupu-kupu yang terbang entah kemana. Saya sendiri memiliki pandangan hidup. Dan meyakini akan adanya Sang Pencipta.
Saya memiliki pengalaman yang menjelaskan hal tersebut yaitu terjadi ketika saya SMA, pada saat itu saya sedang berangkat ke sekolah. Saya mengendarai sepeda motor dengan keceptan yang sangat tinggi karena saya merasa sudah telat, kebetulan sekali pada saat itu adalah hari senin dan upacara bendera, dan saya tidak ingin terlambat. Tiba-tiba sebuah mobil dari arah berlawanan menyerempet saya dengan kecepatan tinggi pula. Saya terjatuh dan motor saya terseret sekitar 5 meter, pada saat kejadian saya terlepas dari motor saya. Untungnya saya tidak kenapa-kenapa, hanya luka sedikit di lutut dan lengan tangan. Motor saya hancur dan tidak bisa terbanyangkan sebelumnya saya bisa selamat dari kejadian, padahal motor saya benar-benar hancur berantakan. Seandainya saya tidak terlepas dari motor saya dan terseret bersama motor saya, mungkin saat ini saya sudah mengalami cacat. Saya bersyukur kepada Allah S.W.T dari kejadian itu masih bisa selamat tanpa luka serius. Allah S.W.T telah melindungi saya dari marabahaya yang saya hadapi. Saya benar-benar meyakini kekuatan dari Sang Pencipta yang telah menyelamatkan saya dari kecelakaan.
Itu adalah sedikit pengalaman spiritual yang saya hadapi pada saat mengalami kescelakaan dan saya meyakini adanya kekuatan dari yang Maha Pencipta.

Kebajikan

Kebajikan adalah suatu perbuatan yang dapat diterima oleh orang lain sebagai hal positif dimata manusia maupun Tuhan. Kebajikan sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan hidup yang damai. Dengan adanya kebajikan, setiap manusia dimuka bumi akan hidup damai tanpa adanya gangguan yang merugikan setiap individu. Setiap individu pasti pernah melakukan kebajikan, begitu juga dengan saya. Saya senang melakukan kebajikan, karena dengan hal ini membuat hidup saya menjadi lebih baik. Kebajikan yang pernah saya lakukan terhadap orang lain yaitu membantu orang-orang terdekat saya apabila ada masalah. Saya membantu menyelesaikan masalah itu sampai benar-benar selesai, itupun melalui izin terlebihdahulu dari orang yang akan saya tolong selesaikan masalahnya. Contoh kebajikan saya lainnya yaitu saya pernah menolong seorang ibu yang sedang kebingungan menyusul anaknya yang sedang di Rumah Sakit karena kecelakaan. Ibu itu tidak memiliki ongkos sama sekali untuk menyusul anaknya. Lalu saya menolongnya dengan cara mengantarkannya ke Rumah Sakit tempat anaknya berada.
Tidak selalu saya yang malakukan kebajikan terhadap orang lain. Orang lain juga pernah melakukan kebajikan terhadap saya. Contoh kebajikan yang orang lain lakukan terhadap saya yaitu pada saat sepulang kuliah tiba-tiba hujan deras dan motor saya mogok karena mengenai genangan air yang sangat tinggi. Lalu saya mencoba menyalakan motor saya kembali, tapi hal itu percuma karena motor saya benar-benar tidak mau menyala lagi. Saya yakin sekali hal ini terjadi karena busi saya yang basah, tetpai sialnya pada saat itu saya tidak membawa busi cadangan. Dengan sangat terpakasa saya harus mendorong motor saya sampai menemui bengkel. Cukup jauh saya mendorong, tiba-tiba ada seorang bapak yang menawarkan untuk membantu mendorong motor saya sampai menemukan bengkel, dengan senang hati saya menerima bantuan bapak itu. Setelah jauh mendorong dan belum juga menemukan bengkel, bapak itu harus pergi ke lain arah dan menyudahi bantuannya. Bagi saya sudah sangat sangat cukup bantuan bapak itu dan dengan senang hati saya meghaturkan terima kasih. Lalu saya melanjutkan perjalanan saya dengan mendorong motor lagi.
Langit sudah mulai gelap dan saya belum juga menemukan bengkel, dan saya memutuskan untuk berisitirahat sejenak di pangkalan ojek. Di tempat itu ada seorang tukang ojek yang menawarkan bantuannya untuk memperbaiki motor saya, dan dengan senang hati saya menerima bantuan tukang ojek tersebut. Setelah cukup lama motor saya diotak-atik ternyata motor saya berhasil diperbaiki, dan dugaan saya benar bahwa busi saya basah. Tukang ojek itu mengganti busi saya yang lama dengan busi cadangan yang ia miliki. Dengan senang hati saya mengucapkan terima kasih lagi.
Berdasarkan kejadian yang pernah saya alami, dapat disimpulkan setiap individu tidak selalu melakukan kebajikan terhadap individu lain, individu lainpun juga dapat melakukan kebajikan terhadap kita. Dan jangan pernah kapok untuk melakukan kebajikan, karena kebajikan merupakan perbuatan yang sangat mulia.

Cita-cita

Cita-cita atau angan-angan adalah sesuatu yang diinginkan oleh suatu individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pada umumnya setiap manusia mempunyai cita-cita masing-masing. Saya sendiripun mempunyai cita-cita sejak kecil. Sejak kecil saya mempunyai cita-cita yaitu ingin menjadi seorang dokter, sampai di SD pun saya mengikuti program Dokter Kecil yang diadakan di Sekolah Dasar saya tempat belajar. Angan-angan yang dimiliki saya pada masa itu memang tidak begitu saya mengerti, karena guru yang mengajar saya menyuruh saya untuk mempunyai cita-cita setinggi mungkin.
Cita-cita saya berubah ketika beranjak SMP. Pada masa itu saya ingin sekali menjadi seorang guru, karena menurut saya guru itu merupakan pekerjaan yang sangat menyenangkan. Guru dapat bertemu dengan banyak orang setiap hari yaitu murid-murid yang akan saya ajar ditempat saya mengajar nantinya. Guru juga dihormati setiap orang, karena memang pekerjaan sebagai guru adalah pekerjaan yang sangat mulia. Sejak saat itu saya belajar dengan giat untuk mencapai cita-cita saya.
Ketika saya mulai beranjak ke SMA, cita-cita saya yang ingin jadi guru menjadi hilang karena pada masa ini saya menjadi orang yang sangat berbeda. Saya menjadi lebih malas, jauh berbeda dengan saya di masa SD dan SMP yang memang pada saat itu saya selalu mendapat peringkat 10 besar. Masa SMA menjadi masa sulit untuk saya karena kemalasan saya yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh game, karena saya dimasa SMA sangat menyukai bermain game dibandingkan belajar. Hingga pada saat itu nilai-nilai saya menjadi turun dan ada merahnya pada raport akhir semester. Tidak ada cita-cita yang saya inginkan pada saat itu, semua termakan oleh otak yang hanya memikirkan bermain dibandingkan belajar. Hingga mendekati UAN saya baru menyadari diri ini yang tidak perduli dengan apa yang akan dihadapi nanti. Harapan saya pada saat itu hanyalah lulus UAN, karena ini merupakan tantangan terbesar bagi saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi adalah keinginan saya untuk mencapai cita-cita saya yang sempat terlupakan. Harapan saya untuk lulus UAN pun tercapai dan keinginan saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi juga tercapai. Pada saat itu saya merasa seperti bebas dan lepas, karena baru sekali saya merasa seperti merdeka yaitu mencapai tujuan yang benar-benar saya inginkan.
Sekarang saya berada di Perguruan Tinggi tempat saya melanjutkan pendidikan yaitu Universitas Gunadarma, dan saya mengambil jurusan Teknik informatika. Alasan saya memilih jurusan Teknik Informatika karena menurut saya jurusan ini memiliki prospek yang bagus untuk masa depan saya, dan jurusan saya ini juga sesuai dengan hobby saya yaitu dibidang Teknologi dan Informasi. Saat ini saya memiliki harapan yang sangat besar untuk mencapai tujuan saya berikutnya yaitu lulus dari Perguruan Tinggi dan medapatkan gelar S1.
Setelah lulus nanti saya masih memiliki Harapan yaitu membahagiakan kedua orang tua saya, membahagiakan diri saya dan orang-orang terdekat saya, dan menjadi orang yang sukses. Untuk mencapai itu semua tidak begitu mudah, saya menyadarinya. Pasti banyak halangan dan rintangan yang harus saya hadapi. Hal ini mengartikan bahwa cita-cita dapat diraih oleh setiap orang asal orang itu memang benar-benar ingin berusaha walaupun banyak ujian yang akan dihadapi untuk mencapainya.